Saturday, November 5, 2011

Tipe Gunung Berapi

Download this file complete:
  Jenis Gunung Berapi Berdasarkan Tekanan Bawah Gas, Derajat Kekentalan, dan Kedalaman Dapur Magma

1.      Tipe Hawaii
Karakteristik:
a. Lava cair dan berair.
b. Magma alkalin mengalir diam-diam ke dalam lava di kawah.
c. Magma dangkal ruang dan tekanan gas rendah.
d. Jenis ini menghasilkan sebuah gunung berapi perisai.

Bentuk Gunung Berapi

Bentuk-Bentuk Gunung Berapi:
1.      Bentuk Kubah:
Volcano memiliki morfologi atas cembung.
Lava kubah lava kental yang keluar melalui celah dan dibatasi oleh sisi curam di sekitar.

2.      Bentuk Kerucut:
karena tumpukan letusan lava atau ledakan yang didikuti dengan efusif (lelehan).
Sebagian besar gunung berapi di Indonesia kerucut.
Jenis bentuk kerucut vulkanik:
a. Cone semprot
b. Kerucut parasit (parasit kerucut)
c. Cinder cone (kerucut cinder)
d. Tuf kerucut dan benjolan

3.      Bentuk Perisai (perisai)
Bentuknya adalah seperti sebuah gunung berapi perisai karena tumpukan lava dari letusan beberapa kali. Gunung berapi ini memiliki basis yang sangat luas dengan lereng yang landai gunugn karena terbentuk dari lava cair.

4.      Bentuk Maar (corong)
karakteristik:
a. Gunung ini menyerupai corong yang dibentuk oleh letusan besar.
b. Letusan disertai semburan gas intens.
c. Leher berbentuk oval kawah.
d. Seperti kawah berbentuk mangkuk dengan diameter 3-4 km.
e. Terletakdi dasar kawah di bawah permukaan tanah.
f. Biasanya ada sebuah danau kawah.

5.      Bentuk Barangko:
Yaitu alur pada vulkanik kasar dan tidak teratur akibat erosi.

Friday, October 28, 2011

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Morfologi Gunung Berapi

           Morfologi gunung berapi tergantung pada beberapa faktor:

1.       Virulensi letusan.
Besarnya pengaruh letusan gunung berapi sedemikian rupa bahwa letusan kuat dan akan mencuramkan letusan gunung berapi, sedangkan letusan dahsyat mengakibatkan kerusakan bentuk.

2.       Frekuensi letusan.
Jika letusan terjadi dengan jarak waktu, maka letusan berikutnya atau gas lava akan menemukan cara lain. Sebagai akibat dari insiden ini akan membentuk mulut kawah lebih rumit.

3.       Sifat magma.

4.       Tekanan aliran-aliran lava yang naik di atas.
Tekanan aliran aliran lava yang naik ke atas, secara bertahap akan melemahkan dan menghancurkan dinding kawah.

5.       Kegiatan Vukanisme.
Kegiatan seperti pembentukan kaldera vulkanik akan mengganggu perkembangan gunung berapi.

6.       Adanya hujan rintik-rintik kerucut (cone hujan rintik-rintik).
Keberadaan kerucut hujan rintik-rintik, kerucut yang berisi curam, terdiri dari bahan batuan lepas disimpan di atas salah satu pipa umumnya berkomposisi basalan kawah sekitar akhir lava mengalir.

7.       Perpindahan dari pusat gunung berapi (tabung lava).
Migrasi pusat aktivitas vulkanik (lava tube), berkaitan erat dengan aktivitas tektonik lokal.

            8.    Keberadaan gua-gua di daerah aliran lava.

Saturday, October 15, 2011

Morfologi Gunung Berapi

Morfologi gunung berapi dapat dibagi menjadi 3 zona: 

1.    Zona pusat erupsi (atas) Bagian atas fasies sedimen vulkanik dicirikan oleh pemerintah pusat, terletak sekitar 2 km dari kawah pit. Secara umum, kemiringan sudut-42̊ 35̊ dan terdiri dari bahan longgar. Karakteristik letusan zona pusat: a. Banyak radial tanggul atau ambang b. Keberadaan plug (steker) dan runtuh brecia c. Keberadaan zona hidotermal d. Sifat kasar piroklastiknya e. Morfologi bentuk kubah dengan lubang letusan

2.    Zona paroksimal (bagian tubuh) Bagian tubuh yang ditandai oleh fasies vulkanik paroksimal, dalam 5-15 km dari pusat lubang kawah. Dengan kemiringan topografi adalah antara 10̊-20̊. Paroksimal zona karakteristik: a. Material pyroclastic agak berorientasi. b. Ada zona cuaca pada bahan piroklastik lava dan ditandai dengan tanah tipis. c. Umum parasit kerucut (parasit kubah) d. Banyak ditemukan Ignimbrit dan tuf dilas e. Kusen dan tanggul masih ada.

3.    Zona distal (kemiringan kaki) Kaki lereng gunung berapi ditandai dengan landai zona distal dengan kemiringan kurang dari 5̊. Karakteristik: 1. Epiklastik piroklastik material dan membentuk lapisan sedimen dalam bentuk tanah liat untuk kerikil yang telah umumnya halus. 2. Adanya pergantian lapisan manik-manik jelek dengan lapisan granular lebih baik. 3. Keberadaan aliran lava menuruni lembah.

Sunday, October 2, 2011

Proses terbentuknya Gunung Berapi

Gunung berapi ini terbentuk muka bumi yang disebabkan oleh peristiwa tektonik.

Gunung berapi terbentuk di daerah dari tabrakan lempeng samudera kerak dan kerak benua. Di daerah di mana tabrakan lempeng terbentuk zona sesar . Bagian piring yang hancur , akan mencair karena kontak dengan panas magma dari perut bumi. Hasil peleburan kembali akan menjadi vulkanik magma . Selain itu, magma gunung berapi akan pecah keluar dari bumi permukaan dan membentuk gunung berapi .