LAPORAN PRAKTIKUM ASTRONOMI
LAPORAN PEMBUATAN TELESKOP DAN PENGAMATAN DENGAN TELESKOP
Disusun Oleh:
| 
NAMA | 
: | 
KONIAWAN FAJAR R | 
| 
NIM | 
: | 
041 | 
| 
KELAS | 
: | 
A | 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011
TELESKOP
Teleskop berasal dari dua kata yaitu “tele” yang berarti “jauh” dan “scope” berarti “melihat”, dari arti katanya teleskop dapat didefinisikan adalah alat untuk melihat [objek-objek] jauh. Teleskop adalah instrumen yang membantu dalam pengamatan benda jauh dengan mengumpulkan radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak ). 
(http://en.wikipedia.org/wiki/Telescope).
·        PEMBUATAN TELESKOP SEDERHANA
A.    ALAT DAN BAHAN:
| 
Alat | 
Bahan | 
| 
a.         Gunting 
b.        Cutter 
c.         Solasi bening 
d.        Double-tape 
e.         Lem kertas 
f.         Lem UHU 
g.        Penggaris 
h.        Pensil 
i.          Lakban warna kuning | 
a.       Lensa   cembung-cembung 2 dioptri (diameter 4,8 cm) 
b.      Lensa   cembung-cembung 20 dioptri (diameter 4,8 cm) 
c.       Tabung   tisu gulung bekas (diameter 4,1 cm) 
d.      Kertas   karton 
e.       Kertas   manila hitam 
f.       Scotlite   warna hitam dan biru | 
B.    PROSEDUR PEMBUATAN
Rancangan Gambar Teleskop :
| 
No | 
Langkah-langkah pembuatan teleskop | 
Foto | 
| 
1.                 | 
Membuat   tabung utama teropong : 
a.       Memotong   kertas karton dan kertas manila hitam dengan ukuran 30,2 cm x 42 cm. 
b.      Melapisi   kertas karton dengan kertas manila hitam yang sudah dipotong dengan   menggunakan lem kertas. 
c.       Membuat   tabung dari kertas tersebut (kertas karton yang sudah dilapisi kertas manila   hitam) dengan cara menggulung kertas tersebut membentuk tabung dengan   diameter dalam 4,4 cm dan diameter luar 5 cm. 
d.      Merekatkan   tabung dengan memberi selotip sampai lem benar-benar kering agar ukuran   tabung tidak berubah. 
e.       Setelah   kering kemudian melapisi dengan scotlite berwarna hitam 
f.       Tabung   utama teropong, selanjutnya disebut tabung A, siap digunakan. | |
| 
2.                 | 
Membuat   tabung teropong depan: 
a)      Memotong   kertas karton dan kertas manila hitam dengan ukuran 32 cm x 10 cm. 
b)      Melapisi   kertas karton dengan kertas manila berwarna hitam. 
c)      Membuat   tabung dari kertas tersebut (kertas karton yang sudah dilapisi kertas manila   hitam) dengan cara menggulung kertas tersebut membentuk tabung dengan   diameter dalam lingkaran 5,1 cm. 
d)     Memberi   solasi bening pada tabung tersebut sampai lem benar-benar kering agar ukuran   tabung tidak berubah. 
e)      Memotong   kertas karton dengan ukuran 1 cm x 15 cm sebanyak 3 buah. 
f)       Memberi   lem UHU pada 3 kertas karton ukuran 1 cm x 15 cm tersebut.  
g)      Menempelkan   3 kertas karton ukuran 1 cm x 15 cm tersebut di dalam salah satu ujung tabung   berdiameter 5,1 cm tadi sehingga diameter dalam tabung mengecil menjadi 4,2   cm. 
h)      Melapisi   tabung yang telah jadi dengan scotlite warna biru 
i)          Tabung teropong depan,   selanjutnya disebut tabung B, siap digunakan. | |
| 
3.                 | 
Membuat   tabung belakang teropong: 
a)      Memotong   kertas karton dan kertas manila hitam dengan ukuran 32 cm x 20 cm. 
b)      Melapisi   kertas karton dengan kertas manila berwarna hitam.  
c)      Membuat   tabung dari kertas tersebut (kertas karton yang sudah dilapisi kertas manila   hitam) dengan cara menggulung kertas tersebut membentuk tabung dengan   diameter dalam lingkaran 5,1 cm (tabung C) 
d)     Memberi   solasi bening pada tabung tersebut sampai lem benar-benar kering agar ukuran   tabung tidak berubah. 
e)      Memotong   kertas karton dengan ukuran 1 cm x 15 cm sebanyak 4 buah. 
f)       Memberi   lem UHU pada 4 kertas karton ukuran 1 cm x 15 cm tersebut.  
g)      Menempelkan   4 kertas karton ukuran 1 cm x 15 cm tersebut di dalam salah satu ujung tabung   berdiameter 5,1 cm tadi sehingga diameter dalam tabung menjadi 4,4 cm.   Selanjutnya tabung ini disebut tabung C. 
h)      Membuat   tabung lain dari tabung tisu bekas (diameter dalam 4,1 cm) yang dalamnya   telah dilapisi dengan kertas manila berwarna hitam kemudian menambahkan   potongan kertas manila untuk memperbesar diameter luar salah satu ujung   tabung menjadi 5 cm 
i)          kemudian memasukkan tabung   tersebut ke dalam tabung C sehingga tabung tersebut tertahan di salah satu   ujung tabung C 
j)          melapisi ujung lain tabung bekas   tisu dengan selapis karton berukuran 1 cm x 12,5 cm | |
| 
4.                 | 
Membuat   tempat lensa : 
Membuat   tabung dengan tinggi 2,8 cm dan diamater dalam 5 cm. Kemudian memperkecil   diameter dalam ujung yang lain dengan cara melapisi dengan kertas karton agar   lensa tertahan. | |
| 
5.                 | 
Membuat   tabung view finder: 
a.       Membuat   tabung dengan panjang 12 cm dan diameter dalam 1,5 cm dengan menggunakan   kertas karton 
b.      Melapisi   tabung dengan lakban | |
| 
6.                 | 
Membuat   penutup lensa: 
a.       Membuat   tabung dengan tinggi 2,5 cm dan diameter dalam 5,8 cm disertai alasnya   (penutup lensa depan) 
b.      Membuat   tabung dengan tinggi 2,5 cm dan diamater dalam 5,4 cm disertai alasnya   (penutup lensa belakang) | |
| 
7.                 | 
Merangkai   teropong : | |
| 
a.       Memasukkan   lensa 2 dioptri ke dalam tabung B kemudian merangkainya dengan tabung utama   (tabung A)  | ||
| 
b.      Memasukkan   rangkaian tabung A dan B ke dalam tabung C | 
à  | |
| 
c.       Memasang   lensa pada ujung tabung C kemudian memasang penutup lensa supaya lensanya   tidak jatuh. | ||
| 
d.      Memasang   viewfinder pada tabung diatas tabung C dengan menggunakan double-tape  | ||
| 
e.       Teropong   siap digunakan. | ||
| 
f.       Bila   teropong telah selesai digunakan pasang penutup lensa agar lensanya tidak   kotor terkena debu. | 
·        HASIL PENGAMATAN DENGAN TELESKOP
1.      Pengamatan Kebumian (Terestrial)
a.      Pengamatan Pagi Hari (in door):
1)      Tanggal : 29 Mei 2011.
2)      Waktu : 07:00-07.30 WIB.
3)      Tempat : dalam rumah (desa Kranggan, Kebonalas, Manisrenggo, Klaten).
4)      Cahaya matahari : 20 %
5)      Hasil pengamatan : objek pengamatan angka ukuran 1 cm x 1 cm (pada papan tanggalan) pada jaran 10 meter mulai dapat terlihat jelas dan sampai jarak 20 meter pun masih dapat terlihat dengan jelas. Pengamatan tidak dilakukan melebihi 20 meter karena harus keluar rumah sehingga ada perbedaan intensitas cahaya matahari antara di dalam dan di luar rumah.
b.      Pengamatan Siang Hari (out door):
1)      Tanggal : 6 Juni 2011
2)      Waktu : 14.00 WIB
3)      Tempat : Halaman Rektorat UNY
4)      Cahaya matahari : 90%
5)      Hasil pengamatan : dapat melihat tulisan dengan ukuran huruf 10 cm x 7 cm di papan yang berukuran kurang lebih  1 m x 0,5 m dishelter trans jogja Jl. Colombo dengan jarak kurang lebih 175 m.
c.       Pengamatan Sore Hari (out door):
1)      Tanggal : 6 Juni 2011
2)      Waktu : 17.00 WIB
3)      Tempat : Halaman Rektorat UNY
4)      Cahaya matahari : 25%
5)      Hasil pengamatan : dapat melihat tulisan dengan ukuran huruf 10 x 7 cm dipapan yang berukuran kurang lebih  1 m x 0,5 m dishelter trans jogja Jl. Colombo dengan jarak kurang lebih 100 m.
2.      Pengamatan Planet
a.       Pengamatan Pertama
1)      Tanggal  : 5 juni 2011
2)      Waktu    : 05.00 WIB
3)      Tempat pengamatan  : desa Kranggan, Kebonalas, Manisrenggo, Klaten.
Hasil pengamatan  :
Terlihat planet Jupiter dan Venus di sebelah timur agak condong ke Utara, letak planet venus dibawah planet Jupiter. Saat diamati dengan teleskop terlihat sebuah titik bercahaya. Namun cahaya yang dipancarkan oleh planet ini berbeda dengan cahaya yang dipancarkan bintang. Perbedaannya cahaya planet ini tidak berkelap-kelip, melainkan tetap. Ternyata planet tidak berkelap-kelip karena planet hanya memantulkan cahaya dari matahari, tidak seperti bintang yang memancarkan cahayanya sendiri.
Jupiter : warnanya agak kuning dan terang, terlihat lebih besar daripada venus dan saturnus.
Venus : warnanya kuning kemerahan, terlihat lebih besar daripada saturnus namun lebih kecil dari Jupiter.
| 
Nama   Planet | 
Jupiter | 
Venus | 
| 
Magnitudo | 
-1,98 | 
-3,78 | 
| 
Magnitude   Absolut | 
25,84 | 
26,78 | 
| 
Azimut   / Ketinggian | 
+71   o 47’ | 
+70   o 24’ | 
| 
RA | 
1   h 53 m | 
3   h 29 m | 
| 
DE | 
+10   o 26’ | 
+17   o 41’ | 
b.      Pengamatan Kedua
1)      Tanggal  : 6 Juni 201
2)      Waktu    : 18.30 WIB
3)      Tempat pengamatan  : Halaman Rektorat UNY
4)      Hasil pengamatan :
Terlihat planet Saturnus yang terletak pas diatas dan masih condong ke arah timur. Planet Saturnus terlihat seperti bintang yaitu sebuah titik yang bercahaya, tetapi cahayanya tetap, tidak berkelap-kelip. Warnanya terlihat putih kebiruan, terlihat seperti titik kecil, terletak berdekatan dengan bintang Porrima.
| 
Nama   Planet | 
Saturnus | 
| 
Magnitudo | 
1,09 | 
| 
Magnitude   Absolut | 
27,85 | 
| 
Azimut   / Ketinggian | 
+66o51’   / 75 o  46’ | 
| 
RA | 
12   h 42 m | 
| 
DE | 
-1   o 45’ | 
3.      Pengamatan Langit Malam
a.       Pengamatan Bulan
1)      Tanggal : 6 Juni 2011
2)      Waktu : 18.20 WIB
3)      Tempat : Hall Rektorat UNY
4)      Hasil pengamatan : Bulan terlihat disebelah atas arah barat, saat diamati dengan teropong bulan terlihat berbentuk bulan sabit. 
b.      Pengamatan Bintang
1)      Tanggal : 6 Juni 2011
2)      Waktu : 18.30 WIB
3)      Tempat : Halaman Rektorat UNY
4)      Hasil pengamatan : Terlihat alfa centaury disebelah selatan. Saat diamati dengan teleskop yang kami buat, alfa centaury tidak terpisah. Hanya terlihat satu titik bercahaya dan kelip-kelip. 
 
No comments:
Post a Comment