Tuesday, July 26, 2011

MITOSIS


Pada percobaan Biologi dasar dengan judul pembelahan mitosis yang bertujuan untuk mengamati dan menjelaskan tahapan siklus sel terutama tahapan pembelahan mitosis. Mitosis dapat ditemukan pada sel-sel tubuh makhluk hidup yang masih aktif membelah. Pada tumbuhan misalnya, dapat dilihat pada ujung-ujung bagian tubuh tumbuhan yang aktif mengadakan pembelahan (jaringan meristem) seperti pada ujung atau pucuk daun, atau dapat pula pada ujung akar, sehingga pada kegiatan kali ini digunakan objek yang digunakan dalam percobaan ini adalah ujung akar bawang merah (Alium cepa).
Pada percobaan kali ini digunakan metode squash. Metode squash terdiri atas beberapa tahapan, yaitu tahapan persiapan, tahapan pelaksanaan, dan tahapan pengamatan. Sebelum melakukan pengamatan sel, dilakukan tahap persiapan yaitu tahap penumbuhan objek yang berupa ujung akar bawang merah, namun pada percobaan ini sudah tersedia. Pada tahap persiapan ini dilakukan pemotongan akar bawang merah pada malam hari pukul 00.00-00.15 WIB, karena pada waktu ini sel-sel berada dalam keadaan aktif membelah. Akar dipotong sepanjang 1 cm dari ujung dan selanjutnya akan direndam dalam botol ampul yang sudah diisi dengan FAA. Tujuan dari perendaman ini adalah untuk memfiksasi sel-sel akar bawang merah tersebut.
Pada tahapan pelaksanaan, meliputi pembuatan preparat dan pengamatan fase-fase mitosis di bawah mikroskop. Untuk pembuatan preparat dilakukan dengan cara mengambil potongan ujung akar bawang merah dari botol ampul dengan pinset. Kemudian memindahkannya ke dalam gelas arloji dan menambahkan alkohol 70% dan dibiarkan selama 2 menit. Tujuan perendaman dengan alkohol adalah untuk mensterilkan objek dari kontaminan. Setelah 2 menit, alkohol 70% dihisap dengan kertas hisap kemudian menambahkan larutan HCl 1 M dan merendamnya selama 5 menit. Larutan HCl ditambahkan untuk melunakkan sel-sel dalam jaringan yang akan diamati. Setelah 5 menit, mengambil potongan akar bawang merah dari gelas arloji, memotong bagian ujung (tudung akar) dan meletakannya pada kaca benda. Langkah selanjutnya yaitu ditetesi dengan larutan acetocarmin yang berfungsi sebagai pewarna agar sel-sel mudah diamati, lalu dicacah dengan silet berkarat kemudian ditutup dengan kaca penutup.
Pada tahap pengamatan, ujung sel bawang merah diamati di bawah mikroskop dan dilakukan pengamatan secara cermat unutuk menentukan tahapa mitosis apa yang terjadi pada objek.
Berdasarkan teori yang ada, pembelahan mitosis terdidi atas 4 tahapan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase. Berikut ini penjelasan mengenai tahapan pembelahan mitosis beserta perbandingannya dengan yang ditemukan dari hasil pengamatan.

1.                   Profase
Permulaan profase dari mitosis ditandai oleh suatu kondensasi benang-benang kromatin yang sangat halus menjadi struktur-struktur berbentuk batang yang merupakan kromosom yang menjadi dua. Sebagaimana ditunjukkan gambar di bawah ini
                           
                                                       Gambar  Tahap profase
Pada pengamatan kali ini tidak ditemukan tahap pembelahan profase sehingga belum dapat dibandingkan antara teori dengan hasil pengamatan.



2.                   Metafase
Pada tahap ini kromosom-kromosom menempatkan diri di bidang ekuatorial (tengah) dari sel. Ciri tersebut merupakan ciri khas yang menandai tahapan metafase.
                             
Literatur                      Hasil Pengamatan
Gambar  Tahap metafase
Pada pengamatan kali ini tahapan metafase yang teramati menunjukkan ciri-ciri bayangan hitam (kromosom) di bagian tengah sel (bidang ekuatorial). Hal ini sesuai dengan teori yang disebutkan di atas. Gambar hasil pengamatan kurang jelas disebabkan perbesaran mikroskop yang digunakan hanya 4 x 10.

3.                   Anafase
Anafase mulai bila sentromer membelah menjadi dua, sehingga pasangan kromotid dapat berpisah dan bergerak ke arah kutub-kutub yang berlawanan dikendalikan oleh sentromer-sentromernya.
       scan0018.jpg
Gambar Tahap Anafase
Pada pengamatan kali ini tidak ditemukan tahap pembelahan anafase sehingga belum dapat dibandingkan antara teori dengan hasil pengamatan.

4.                  Telofase
Tahap terakhir dari mitosis, kromosom-kromosom melanjutkan jalannya ke masing-masing kutub . karakteristik dari telofase adalah suatu sel dimana terdapat 2 kelompok kromosom, tiap kelompok mengandung kromosom-kromosom yang sama benar satu dengan yang lain. Karakteristik lain yaitu terjadi pengerutan sel pada bidang ekuator.
scan0019.jpg          
Literatur                                              Hasil Pengamatan
Gambar Tahap Telofase
Pada percobaan yang kami lakukan ditemukan tahap akhir telofase ditunjukan dengan ciri-ciri sel-sel membentuk sekat dan hampir membelah menjadi dua. Pada gambar tampak 2 kelompok gumpalan sel yang mulai memisah dari satu kesatuan sel menjadi dua anakan.
Telofase merupakan tahap terakhir dari proses pembelahan mitosis. Pada tahap ini telah terbentuk kromosom anakan yang identik dengan sel induk yang kemudian memisah membentuk sel tersendiri. Pada tahap ini terjadi peristiwa kariokinesis (pembagian inti menjadi dua bagian) dan sitokinesis (pembagian sitoplasma menjadi dua bagian).

A.  KESIMPULAN
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tahapan mitosis yang teramati pada kegiatan kali ini ditemukan tahapan mitosis metafase dengan ciri adanya penempatan kromosom pada bidang ekuator yang tampak dari bayangan hitam yang berada bagian tengah sel yang diamati.
Tahap pembelahan mitosis lain yang ditemukan adalah tahap telofase akhir, di mana di dalam sel sedang mengalami pembelahan yang terlihat dari bentuk sel yang membentuk lekukan tanda akan terjadi pembagian sel menjadi dua buah sel anakan. Sedangkan berdasarkan teori, pembelahan mitosis terdiri atas 4 tahapan, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.

B.   DAFTAR PUSTAKA
Crowder, L. V. 2006. Genetika Tumbuhan. (terj: Lilik Kusdiarti).
Yogyakarta: UGM Press.

Pai, Anna C. 1992. Dasar-dasar Genetika Ilmu untuk Masyarakat.
(terj: Machidin Apandi). Jakarta: Erlangga.

Stansfield, William D. 1991. Genetika Teori dan Soal-soal. Jakarta: Erlangga.

Suryo. 1996. Genetika. Yogyakarta: Depdikbud.

No comments:

Post a Comment