Wednesday, July 27, 2011

TEGANGAN AC


C.   TEGANGAN LISTRIK BOLAK-BALIK
Arus bolak-balik AC adalah arus yang besarnya selalu berubah-ubah secara periodik. Tegangan bolak-balik adalah tegangan yang besarnya selalu berubah-ubah secara periodik. Generator AC merupakan alat yang dapat menghasilkan sumber tegangan bolak-balik.

1.      Generator
Generator AC menghasilkan tegangan AC dengan prinsip kerja mengubah energi mekanik menjadi energi listrik. Alat tersebut memiliki bagian yang tetap dan bagian yang berputar. Bagian yang tetap disebut stator dan bagian yang berputar disebut rotor.
11.jpg
Gambar 19: Bagian-bagian generator AC.

Gambar 19 memperlihatkan bagan dari generator AC. Kumparan kawat diputar dengan sumbu putar tegak lurus fluks magnetik (Φ) yang berasal dari medan magnetik homogen (M). kumparan ABCD yang terdiri dari N lilian diputardengan kecepatan sudut tetap . Ujung-ujung kumparan dihubungkan dengan cincin logam (kolektor). Cincin itu disinggungkan dengan sikat-sikat (brushing) dari besi lunak yang dihubungkan dengan kutub-kutub generator. Dari kutub-kutub itulah dihasilkan tegangan bolak-balik.
Simbol tegangan bolak-balik digambarkan:
11.1.jpg

11.2.jpg
Gambar 20:  Gerakan kumparan berputar dengan sudut
      terhadap kedudukan tegak lurus.

Gambar 20 memperlihatkan suatu kumparan yang digerakkan dalam waktu dt detik, berputar melalui sudut  dari kedudukan tegak lurus. Dengan demikian, kumparan akan mengalami perubahan fluks sebesar  sehingga ggl induksi yang dihasikan adalah

 
     ; dimana Φ = BA (A = luas kumparan abcd; B = induksi
magnetik)

 
Nilai  adalah lintasan sudut.
 
 

                         = NBA                      ………………………. (14)
 mempunyai harga maksimum 1, tegangannya disebut tegangan maksimum dengan nilai
 maks  = N B A
Dari persamaan itu, persamaan tegangan dapat dirumuskan :
                         =   maks                          ………………………. (15)

12.jpg
Gambar 21: Grafik tegangan AC terhadap waktu.

Dari gambar 21 dapat disimpulkan bahwa tegangan tersebut merupakan fungsi sinus yang mempunyai harga positif
(+) dan negatif (-) secara periodic sehingga tegangannya disebut tegangan bolak-balik.gambar 21 menunjukkan grafik tegangan bolak-balik yang berbentuk sinusoidal.

Menurut hokum Ohm, hubungan antara tegangan (V) , arus (I) dan hambatan (R) dirumuskan:
 
Untuk tegangan bolak-balik, V =  maka
 

                         Imaks                          ………………………. (16)
12.1.jpg
Gambar 22: Grafik arus dari tegangan AC terhadap waktu.
Arus I yang dihasilkan juga merupakan arus bolak-balik. Gambar 1.22 menunjukkan perbedaan grafik tegangan dan arus bolak-balik. Dari grafik itu tampak bahwa antara arus dan tegangan bolak-balik tidak terjadi perubahan fase .
Untuk dapat mengetahui grafik dari tegangan bolak-balik, digunakan osiloskop. Di bawah ini contoh hasil pengukuan dengan osiloskop.
13.jpg
Gambar 23: Grafik tegangan AC yang terlihat pada osiloskop.

2.      Nilai Efektif Arus dan Tegangan Bolak-Balik
Apabila kita mengukur arus searah (DC) dengan alat amperemeter DC atau mengukur tegangan DC dengan alat voltmeter DC, besarnya arus maupun tegangan yang diperoleh merupakan besarnya arus dan tegangan yang sesungguhnya.
13.1.jpg
Gambar 24

Akan tetapi jika kita mengukur arus dan tegangan bolak-balik (AC) dengan menggunakan alat amperemeter (AC) dan voltmeter AC, besaran yang ditunjukkan oleh alat-alat tersebut merupakan besaran efektif, yaitu arus efektif dan tegangan efektif, bukan arus dan tegangan sesungguhnya. Nilai tegangan arus dan tegangan bolak-balik (AC) adalah kuat arus dan tegangan bolak-balik (AC) yang danggap setara dengan kuat arus atau tegangan searah (DC) yang menghasilkan jumlah energi (kalor) sama ketika melalui penghantar dalam waktu yang sama.
Misalkan, hasil pengukuran amperemeter DC arusnya Ie, dalam waktu T periode dan hasil pengukuran amperemeter AC dalam waktu yang sama adalah Ia maka didapatkan hubungan berikut:
a.       Untuk arus searah, akan dihasilkan kalor:
 
b.      Untuk arus bolak-balik, akan dihasilkan kalor:
 

Nilai  maka )2 R dt
dalam hal ini  =

)2 R dt
 
 
 
 
 
 
 
                                                =                         ………………………. (17)
 disebut arus efektif atau
 =        atau      = 0,707

Menurut hukum Ohm, V = I R, sehingga
 =  R
 =
                                                  ………………………. (18)
atau
                                     ………………………. (19)

Pada umumnya, untuk nilai efektif dari arus dan tegangan AC, digunakan diagram fasor.

No comments:

Post a Comment