Tuesday, July 26, 2011

Praktikum Biologi Dasar tentang Lalat buah atau Drosophila melanogaster


Pada praktikum Biologi Dasar kali ini mengamati morfologi dan siklus hidup  Drosophila melanogaster.  Lalat buah atau Drosophila melanogaster digunakan dalam pengamatan ini karena karakteristiknya yang sesuai sebagai objek penelitian. Berikut adalah beberapa alasan lalat buah sesuai sebagai objek penelitian:
1. Pemeliharaannya relatif mudah. Lalat buah mempunyai tubuh yang cukup kuat, tidak memerlukan kondisi steril, pemeliharaannya tidak memerlukan tempat yang luas, dan tidak berbahaya.
2. Biaya pemeliharaan murah karena makanannya mudah didapat dan tidak memerlukan medium khusus.
3. Ukurannya cukup besar sehingga pengamatan mudah dilakukan.
4. Siklus hidupnya pendek, sekitar 8 hingga 15 hari sehingga mudah diamati.
5. Dapat menghasilkan banyak keturunan.

       Dalam praktikum kali ini dilakukan dua pengamatan. Pertama, pengamatan morfologi Drosophila melanogaster dan pengamatan siklus hidup Drosophila melanogaster. Berikut ini akan dibahas lebih rinci mengenai pengamatan yang telah dilakukan:
1.Pengamatan Morfologi Drosophila melanogaster
       Pada pengamatan morfologi, lalat buah yang sudah ditangkap selanjutnya dibius dengan larutan eter agar dalam proses pengamatan lalat buah dengan mikroskop lebih mudah teramati. Ciri-ciri morfologi Drosophila melanogaster yang diamati dalam praktikum kali ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu bagian kepala yaitu mengamati bagian antena pada lalat buah, kemudian bagian dada (torak) yaitu mengamati sayap dan keadaan kaki pada lalat buah, lalu bagian perut (abdomen) yang meliputi pengamatan jumlah segmen pada perut lalat buah. Pada pengamatan morfologi ini ditemukan ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakan Drosophila melanogasterjantan dan Drosophila melanogaster betina.
a. Drosophila melanogaster Jantan
       Lalat buah jantan memiliki ciri khas yang dapat digunakan sebagai alat untuk membedakannya dengan lalat betina. Ciri-ciri ini dapat dengan mudah diamati dengan mata telanjang, namun agar pengamatan lebih dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya maka digunakan mikroskop sebagai alat bantu untuk mengamati bagian-bagian tubuh lalat buah yang dapat digunakan sebagai parameter antara lalat buah jantan dan betina.
Ciri-ciri morfologi pada lalat buah jantan yang didapatkan berdasarkan pengamatan di bawah mikroskop adalah sebagai berikut:
           
Ciri-ciri Morfologi pada Lalat Buah Jantan
Gambar
1. Terdapat antena, yang mempunyai cabang

2. Sayap pada lalat buah transparan dan berwarna agak kecoklatan, keadaan kedua sayap agak mengatup.

3. Pada kaki lalat buah jantan terlihat ada serabut di sepanjang tungkai. Selain itu terdapat sisir kelamin berwarna lebih hitam dan lebih rapi daripada serabut-serabut pada sepanjang kaki.

Pada morfologi lalat buah jantan ditemukan adanya sisir kelamin pada kakinya. Hal ini sesuai dengan teori yang ada atau dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

                               
                        Hasil pengamatan                                Teori





b.      Drosophila melanogaster Betina
Pada pengamatan morfologi Drosophila melanogaster betina ditemukan cirri-ciri yang berbeda dari Drosophila melanogaster Jantan, yaitu sebagai berikut:
Ciri-ciri Morfologi pada Lalat Buah Betina
Gambar
1. antenna tidak dapat diamati karena sudah patah sebelum diamati

2. Sayap pada lalat buah transparan dan berwarna agak kecoklatan, serta keadaan kedua sayap agak terbuka.

3. Pada kaki lalat buah betina tidak terlihat ada serabut di sepanjang tungkai. Selain itu, juga tidak terdapat sisir kelamin.

Apabila dibandingkan ukuran lalat buah betina lebih besar daripada lalat buah jantan. Selain itu, ujung abdomen lalat betina berbentuk runcing sedangkan pada lalat buah jantan berbentuk tumpul. Jumlah segmen ketika diamati di bawah mikroskop tidak terlihat dengan jelas. Akan tetapi, menurut teori yang ada jumlah segmen pada abdomen lalat buah jantan berjumlah 5 buah, sedangkan pada lalat buah betina jumlah segmen pada abdomen sebanyak 7 buah.

2. Pengamatan siklus hidup  Drosophila Melanogaster.
Pada pengamatan siklus hidup Drosophila Melanogaster diawali pembuatan media yaitu dengan memasukkan beberapa buah duku yang hampir busuk ke dalam botol aqua transparan.
Lalat buah baru  dimasukkan dalam botol media  pada tanggal 23 April 2010 pagi hari.. Jumlah lalat yang dimasukkan yaitu sebanyak 5 ekor, terdapat 1 jantan dan 4 betina. Pada hari yang sama muncul titik-titik kecil berwarna putih pada kulit buah duku. Berdasarkan literatur titik-titik kecil itu adalah telur lalat buah.  Satu hari setelah pemasukan lalat buah ke dalam media yaitu pada tanggal 24 April 2010, mulai muncul hewan-hewan kecil bergerak seperti cacing namun lambat, berwarna putih, bentuk tubuhnya lonjong. Berdasarkan teori hewan-hewan kecil itu merupakan Drosophila Melanogaster fase larva instar I.
Pada hari ketiga yaitu tanggal 25 April 2010, larva tampak lebih besar dan gerakannya semakin cepat atau  lebih aktif bergerak, pada salah satu ujung terdapat titik berwarna hitam. Berdasarkan literatur, Drosophila Melanogaster memasuki fase larva instar II. Warna hitam pada salah satu ujungnya merupakan mulut larva yang berfungsi sebagai alat makan. Larva ini sudah mulai aktif makan, sehingga pergerakannya juga lebih aktif di sekitar makanan (buah duku busuk) yang tersedia di dalam botol media.
Perubahan berikutnya terlihat pada tanggal 27 April 2010, atau dua hari setelah fase larva instar II. Fase ini sering disebut larva instar III, dengan ciri-ciri ukurannya bertambah besar, bintik hitam pada salah satu ujungnya semakin jelas, bergerak dengan cepat pada dinding botol dan pada kulit duku, pada bagian tengah abdomen tampak garis tipis berwarna kekuningan. Berdasarkan teori, warna kekuningan ini merupakan organ dalam larva, yaitu tabung malpighian dan usus yang terpilin.
Pada tanggal 28 April 2010, larva mulai tidak bergerak, tubuh menjadi lebih pendek dan lebih bulat, berwarna kecoklatan atau lebih gelap dari sebelumnya.Larva ini terlihat mulai merayap ke dinding-dinding botol serta sebagian menuju bagian atas botol. Pada hari yang sama, larva ini mulai nonaktif atau menetap pada dinding-dinding botol. Walaupun ada beberapa larva lainnya yang masih tetap aktif bergerak.hal ini disebabkan telur lalat buah tidak menetas secara bersamaan. Tahap mulai tidak bergeraknya larva ini disebut dengan fase prepupa.
Satu hari kemudian, tepatnya pada tanggal 29 April 2010 tampak beberapa prepupa telah mengalami perubahan warna kulit menjadi coklat gelap dan terlihat mengeras, selain itu juga  terdapat sungut pada salah satu ujung pupa, tidak bergerak, terlihat bercak hitam pada pupa. Fase ini menurut literatur disebut dengan fase pupa.
Pada tanggal 2 Mei 2010, muncul lalat buah baru, kecil,  dan berwarna pucat. Berdasarkan literatur, fase ini disebut fase imago. Lalat buah ini merupakan lalat buah baru karena pada dinding-dinding botol terdapat kulit keras yang menyerupai bentuk pupa, namun telah kosong karena sudah berubah menjadi lalat buah baru.  Pada hari-hari selanjutnya imago berubah menjadi lebih gelap dan lebih aktif terbang mengelilingi ruang botol. Imago ini telah berubah menjadi imago dewasa. Namun ada beberapa imago lain yang masih kecil karena baru saja keluar dari kulit pupanya.
Dari pengamatan Drosophila Melanogaster siklus hidupnya 10 hari, sedangkan berdasarkan teori siklus hidupnya selama 8-15 hari. Dilihat dari lama siklus hidup, dapat dikatakan bahwa siklus hidup Drosophila Melanogaster  yang diamati termasuk siklus hidup pendek. Hal ini terjadi karena suhu lingkungan media mendukung dan intensitas cahaya yang digunakan dalam pengamatan tidak terlalu terang (remang-remang). Makanan yang tersedia juga mampu mencukupi Drosophila Melanogaster yang hidup pada botol. Jadi dapat dibuktikan bahwa suhu, intensitas cahaya dan ketersediaan makanan mampu mempengaruhi lamanya siklus hidup  Drosophila Melanogaster. Semakin sesuai suhu lingkungan tempat hidup maka siklus hidupnya semakin pendek.

H. KESIMPULAN
            Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan:
1.      Ciri-ciri morfologi yang dimiliki oleh Drosophila Melanogaster  jantan dan betina adalah sebagai berikut:
Jantan
Betina
1.    Terdapat antena, yang mempunyai cabang
1.    Terdapat antena, yang mempunyai cabang
2. Sayap pada lalat buah transparan dan berwarna agak kecoklatan, keadaan kedua sayap agak mengatup
2. Sayap pada lalat buah transparan dan berwarna agak kecoklatan, keadaan kedua sayap agak terbuka.

3. Pada kaki lalat buah jantan terlihat ada serabut di sepanjang tungkai. Selain itu terdapat sisir kelamin berwarna lebih hitam dan lebih rapi daripada serabut-serabut pada sepanjang kaki.
3. Pada kaki lalat buah betina terdapat serabut di sepanjang tungkai dan tidak terdapat sisir kelamin.
4. Jumlah segmen pada abdomen sebanyak 5 buah
4.Jumlah segmen pada abdomen sebanayk 7 buah.
5. Ukuran tubuh lalat buah jantan lebih kecil.
5. Ukuran tubuh lalat buah betina lebih besar
6. Bentuk ujung abdomen berbentuk tumpul
6. Bentuk ujung abdomen berbentuk runcing.


2.      Siklus hidup Drosophila Melanogaster selama 10 hari. Dengan rincian sebagai berikut:
Fase telur selama ± 9 jam. Larva instar I selama 1 hari, larva instar II selama 1 hari, larva instar II selama 2 hari, prepupa selama 1 hari, pupa selama 1 hari, dan imago selama 3 hari.
3.      Faktor-faktor yang mempengaruhi lama siklus hidup Drosophilla sp. yaitu suhu, intensitas cahaya, dan ketersediaan makanan.

No comments:

Post a Comment