Tuesday, August 9, 2011

PEMBUATAN TELESKOP SEDERHANA



LAPORAN PRAKTIKUM ASTRONOMI
LAPORAN PEMBUATAN TELESKOP DAN PENGAMATAN DENGAN TELESKOP


Disusun Oleh:
NAMA
:
KONIAWAN FAJAR R
NIM
:
041
KELAS
:
A



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2011

TELESKOP

Teleskop berasal dari dua kata yaitu “tele” yang berarti “jauh” dan “scope” berarti “melihat”, dari arti katanya teleskop dapat didefinisikan adalah alat untuk melihat [objek-objek] jauh. Teleskop adalah instrumen yang membantu dalam pengamatan benda jauh dengan mengumpulkan radiasi elektromagnetik (seperti cahaya tampak ).
(http://en.wikipedia.org/wiki/Telescope).

·        PEMBUATAN TELESKOP SEDERHANA
A.    ALAT DAN BAHAN:
Alat
Bahan
a.       Gunting
b.      Cutter
c.       Solasi bening
d.      Double-tape
e.       Lem kertas
f.       Lem UHU
g.      Penggaris
h.      Pensil
i.        Lakban warna kuning

a.       Lensa cembung-cembung 2 dioptri (diameter 4,8 cm)
b.      Lensa cembung-cembung 20 dioptri (diameter 4,8 cm)
c.       Tabung tisu gulung bekas (diameter 4,1 cm)
d.      Kertas karton
e.       Kertas manila hitam
f.       Scotlite warna hitam dan biru



B.    PROSEDUR PEMBUATAN

Rancangan Gambar Teleskop :


No
Langkah-langkah pembuatan teleskop
Foto
1.              
Membuat tabung utama teropong :
a.       Memotong kertas karton dan kertas manila hitam dengan ukuran 30,2 cm x 42 cm.
b.      Melapisi kertas karton dengan kertas manila hitam yang sudah dipotong dengan menggunakan lem kertas.
c.       Membuat tabung dari kertas tersebut (kertas karton yang sudah dilapisi kertas manila hitam) dengan cara menggulung kertas tersebut membentuk tabung dengan diameter dalam 4,4 cm dan diameter luar 5 cm.
d.      Merekatkan tabung dengan memberi selotip sampai lem benar-benar kering agar ukuran tabung tidak berubah.
e.       Setelah kering kemudian melapisi dengan scotlite berwarna hitam
f.       Tabung utama teropong, selanjutnya disebut tabung A, siap digunakan.





2.              
Membuat tabung teropong depan:
a)      Memotong kertas karton dan kertas manila hitam dengan ukuran 32 cm x 10 cm.
b)      Melapisi kertas karton dengan kertas manila berwarna hitam.
c)      Membuat tabung dari kertas tersebut (kertas karton yang sudah dilapisi kertas manila hitam) dengan cara menggulung kertas tersebut membentuk tabung dengan diameter dalam lingkaran 5,1 cm.
d)     Memberi solasi bening pada tabung tersebut sampai lem benar-benar kering agar ukuran tabung tidak berubah.
e)      Memotong kertas karton dengan ukuran 1 cm x 15 cm sebanyak 3 buah.
f)       Memberi lem UHU pada 3 kertas karton ukuran 1 cm x 15 cm tersebut.
g)      Menempelkan 3 kertas karton ukuran 1 cm x 15 cm tersebut di dalam salah satu ujung tabung berdiameter 5,1 cm tadi sehingga diameter dalam tabung mengecil menjadi 4,2 cm.
h)      Melapisi tabung yang telah jadi dengan scotlite warna biru
i)        Tabung teropong depan, selanjutnya disebut tabung B, siap digunakan.


3.              
Membuat tabung belakang teropong:
a)      Memotong kertas karton dan kertas manila hitam dengan ukuran 32 cm x 20 cm.
b)      Melapisi kertas karton dengan kertas manila berwarna hitam.
c)      Membuat tabung dari kertas tersebut (kertas karton yang sudah dilapisi kertas manila hitam) dengan cara menggulung kertas tersebut membentuk tabung dengan diameter dalam lingkaran 5,1 cm (tabung C)
d)     Memberi solasi bening pada tabung tersebut sampai lem benar-benar kering agar ukuran tabung tidak berubah.
e)      Memotong kertas karton dengan ukuran 1 cm x 15 cm sebanyak 4 buah.
f)       Memberi lem UHU pada 4 kertas karton ukuran 1 cm x 15 cm tersebut.
g)      Menempelkan 4 kertas karton ukuran 1 cm x 15 cm tersebut di dalam salah satu ujung tabung berdiameter 5,1 cm tadi sehingga diameter dalam tabung menjadi 4,4 cm. Selanjutnya tabung ini disebut tabung C.
h)      Membuat tabung lain dari tabung tisu bekas (diameter dalam 4,1 cm) yang dalamnya telah dilapisi dengan kertas manila berwarna hitam kemudian menambahkan potongan kertas manila untuk memperbesar diameter luar salah satu ujung tabung menjadi 5 cm
i)        kemudian memasukkan tabung tersebut ke dalam tabung C sehingga tabung tersebut tertahan di salah satu ujung tabung C
j)        melapisi ujung lain tabung bekas tisu dengan selapis karton berukuran 1 cm x 12,5 cm







4.              
Membuat tempat lensa :
Membuat tabung dengan tinggi 2,8 cm dan diamater dalam 5 cm. Kemudian memperkecil diameter dalam ujung yang lain dengan cara melapisi dengan kertas karton agar lensa tertahan.

5.              
Membuat tabung view finder:
a.       Membuat tabung dengan panjang 12 cm dan diameter dalam 1,5 cm dengan menggunakan kertas karton
b.      Melapisi tabung dengan lakban

6.              
Membuat penutup lensa:
a.       Membuat tabung dengan tinggi 2,5 cm dan diameter dalam 5,8 cm disertai alasnya (penutup lensa depan)
b.      Membuat tabung dengan tinggi 2,5 cm dan diamater dalam 5,4 cm disertai alasnya (penutup lensa belakang)




   

  


7.              
Merangkai teropong :

a.       Memasukkan lensa 2 dioptri ke dalam tabung B kemudian merangkainya dengan tabung utama (tabung A)
 
b.      Memasukkan rangkaian tabung A dan B ke dalam tabung C
à
c.       Memasang lensa pada ujung tabung C kemudian memasang penutup lensa supaya lensanya tidak jatuh.

d.      Memasang viewfinder pada tabung diatas tabung C dengan menggunakan double-tape
e.       Teropong siap digunakan.

f.       Bila teropong telah selesai digunakan pasang penutup lensa agar lensanya tidak kotor terkena debu.









·        HASIL PENGAMATAN DENGAN TELESKOP
1.      Pengamatan Kebumian (Terestrial)
a.      Pengamatan Pagi Hari (in door):
1)      Tanggal : 29 Mei 2011.
2)      Waktu : 07:00-07.30 WIB.
3)      Tempat : dalam rumah (desa Kranggan, Kebonalas, Manisrenggo, Klaten).
4)      Cahaya matahari : 20 %
5)      Hasil pengamatan : objek pengamatan angka ukuran 1 cm x 1 cm (pada papan tanggalan) pada jaran 10 meter mulai dapat terlihat jelas dan sampai jarak 20 meter pun masih dapat terlihat dengan jelas. Pengamatan tidak dilakukan melebihi 20 meter karena harus keluar rumah sehingga ada perbedaan intensitas cahaya matahari antara di dalam dan di luar rumah.

b.      Pengamatan Siang Hari (out door):
1)      Tanggal : 6 Juni 2011
2)      Waktu : 14.00 WIB
3)      Tempat : Halaman Rektorat UNY
4)      Cahaya matahari : 90%
5)      Hasil pengamatan : dapat melihat tulisan dengan ukuran huruf 10 cm x 7 cm di papan yang berukuran kurang lebih  1 m x 0,5 m dishelter trans jogja Jl. Colombo dengan jarak kurang lebih 175 m.
c.       Pengamatan Sore Hari (out door):
1)      Tanggal : 6 Juni 2011
2)      Waktu : 17.00 WIB
3)      Tempat : Halaman Rektorat UNY
4)      Cahaya matahari : 25%
5)      Hasil pengamatan : dapat melihat tulisan dengan ukuran huruf 10 x 7 cm dipapan yang berukuran kurang lebih  1 m x 0,5 m dishelter trans jogja Jl. Colombo dengan jarak kurang lebih 100 m.

2.      Pengamatan Planet
a.       Pengamatan Pertama
1)      Tanggal  : 5 juni 2011
2)      Waktu    : 05.00 WIB
3)      Tempat pengamatan  : desa Kranggan, Kebonalas, Manisrenggo, Klaten.
Hasil pengamatan  :
Terlihat planet Jupiter dan Venus di sebelah timur agak condong ke Utara, letak planet venus dibawah planet Jupiter. Saat diamati dengan teleskop terlihat sebuah titik bercahaya. Namun cahaya yang dipancarkan oleh planet ini berbeda dengan cahaya yang dipancarkan bintang. Perbedaannya cahaya planet ini tidak berkelap-kelip, melainkan tetap. Ternyata planet tidak berkelap-kelip karena planet hanya memantulkan cahaya dari matahari, tidak seperti bintang yang memancarkan cahayanya sendiri.
Jupiter : warnanya agak kuning dan terang, terlihat lebih besar daripada venus dan saturnus.
Venus : warnanya kuning kemerahan, terlihat lebih besar daripada saturnus namun lebih kecil dari Jupiter.
Nama Planet
Jupiter
Venus
Magnitudo
-1,98
-3,78
Magnitude Absolut
25,84
26,78
Azimut / Ketinggian
+71 o 47’
+70 o 24’
RA
1 h 53 m
3 h 29 m
DE
+10 o 26’
+17 o 41’

b.      Pengamatan Kedua
1)      Tanggal  : 6 Juni 201
2)      Waktu    : 18.30 WIB
3)      Tempat pengamatan  : Halaman Rektorat UNY
4)      Hasil pengamatan :
Terlihat planet Saturnus yang terletak pas diatas dan masih condong ke arah timur. Planet Saturnus terlihat seperti bintang yaitu sebuah titik yang bercahaya, tetapi cahayanya tetap, tidak berkelap-kelip. Warnanya terlihat putih kebiruan, terlihat seperti titik kecil, terletak berdekatan dengan bintang Porrima.
Nama Planet
Saturnus
Magnitudo
1,09
Magnitude Absolut
27,85
Azimut / Ketinggian
+66o51’ / 75 o  46’
RA
12 h 42 m
DE
-1 o 45’


3.      Pengamatan Langit Malam
a.       Pengamatan Bulan
1)      Tanggal : 6 Juni 2011
2)      Waktu : 18.20 WIB
3)      Tempat : Hall Rektorat UNY
4)      Hasil pengamatan : Bulan terlihat disebelah atas arah barat, saat diamati dengan teropong bulan terlihat berbentuk bulan sabit.


b.      Pengamatan Bintang
1)      Tanggal : 6 Juni 2011
2)      Waktu : 18.30 WIB
3)      Tempat : Halaman Rektorat UNY
4)      Hasil pengamatan : Terlihat alfa centaury disebelah selatan. Saat diamati dengan teleskop yang kami buat, alfa centaury tidak terpisah. Hanya terlihat satu titik bercahaya dan kelip-kelip. 

No comments:

Post a Comment